TIPS
MENGELUARKAN RACUN TUBUH
Dunia
modern dan kehidupan kota besar tidak dapat dipisahkan dari tantangan dan
ancaman yang berasal dari luar diri kita, diantaranya adalah yang disebut
polutan yaitu zat-zat yang menyebabkan polusi dan toksin yaitu zat-zat yang
sifatnya beracun bagi tubuh manusia (polutan termasuk di dalam kategori
toksin). Bayangkan saja, asap knalpot kendaraan bermotor yang mengotori udara,
limbah industri yang mencemari air, pupuk kimia yang menodai tanah, semuanya
harus kita hadapi tiap harinya. Ditambah lagi zat pewarna, zat pengawet dan zat
kimia lainnya yang ditambahkan pada makanan yang kita konsumsi.Semuanya itu
betul-betul merupakan tantangan, bahkan ancaman, bagi ketahanan tubuh manusia.
Pertanyaannya sekarang adalah, apa yang terjadi jika toksin dan polutan
tersebut masuk ke dalam tubuh kita?
Berikut
adalah beberapa cara melakukan detoksifikasi yang paling populer dan telah
diteliti secara ilmiah .
Cintailah air
Minumlah
sedikitnya delapan gelas air tiap harinya. Air adalah unsur detoksifikasi yang
paling penting.Air membantu mengeluarkan racun melalui kulit dan ginjal, juga
keringat.Air melarutkan unsur-unsur kimia dalam darah, membersihkan darah dan
membantu pertumbuhan dan perbaikan jaruingan tubuh. Kekurangan air akan
mengakibatkan darah menjadi lengket dan kental, menyumbat dan meracuni sistem
di dalam tubuh. Disamping air putih, air teh dan jus buah-buahan segar juga
merupakan sumber air yang baik.
Gaya makan sehat
Banyak
dari kita mengkonsumsi diet yang seringkali terdiri dari daging (rendang, sate,
hamburger dsb), makanan berlemak (santan, gorengan), makanan yang telah
diproses dan mengandung zat-zat kimia tambahan (biskuit, mie instan, coklat
dll). Gaya makan seperti ini memberikan asupan toksin dan polutan dalam jumlah
yang signifikan ke dalam tubuh kita, menjadikan proses detoks sangat krusial.
Mengkonsumsi lebih banyak sayur dan buah-buahan mentah, dan mengurangi jenis
makanan yang merugikan tubuh akan membantu detoks yang optimal. Buah-buahan,
sayur-mayur, polong-polongan dan makanan dengan sedikit pengolahan lainnya
(beras merah, roti gandum-penuh, havermouth) berkadar serat tinggi yang
membantu penyerapan dan transportasi toksin dari tubuh. Jenis makanan ini juga
memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi, yang lebih mudah dicerna dibanding
protein ataupun lemak.
Mengkonsentrasikan
diet anda pada tataran rendah dalam rantai makanan memperkecil jumlah toksin
dari lingkungan yang masuk ke dalam tubuh anda. Sebagai contoh : Unsur kimia
beracun seperti Merkuri, yang dapat menyebabkan pembentukan radikal bebas,
dibuang ke danau oleh industri kertas dan diserap oleh ganggang dan plankton,
yang akan menyimpan merkuri tersebut dalam jumlah kecil. Kemudian ganggang dan
plankton dimakan oleh ikan kecil, dan jumlah merkuri yang tersimpan dalam tubuh
ikan kecil tersebut akan meningkat. Ikan kecil akan dimakan oleh ikan besar,
dan ikan besar akan mengakumulasi kadar merkuri yang lebih tinggi lagi.
Demikian seterusnya, hingga manusia yang menyantap ikan besar akan memperoleh
asupan merkuri dalam jumlah paling tinggi. Hampir semua jenis makanan hewani
berada pada jenjang yang tinggi dalam rantai makanan, sehingga memiliki kadar
toksin dalam jumlah yang tinggi pula.
Melindungi diri dari
radikal bebas
Radikal
bebas mengakibatkan kerusakan sel yang pada ujungnya menimbulkan berbagai
penyakit, seperti penuaan dini, penyakit jantung, artritis, kanker, katarak
dsb. Radikal bebas adalah molekul yang tidak memiliki pasangan elektron, dan
karena dalam keadaan normal elektron hadir secara berpasangan, radikal bebas
memiliki tendensi untuk mencari pasangan elektronnya. Terkadang, radikal bebas
ini mengambil elektron yang telah berpasangan, sehingga merobek membran sel dan
merusak materi genetik, proses ini dikenal dengan nama oksidasi.
Sebagian radikal bebas
terbentuk sebagai hasil dari proses metabolisme alami tubuh. Tapi sebagian
lainnya terbentuk karena pengaruh faktor-faktor luar seperti polutan
lingkungan, kurang olahraga, dan gaya makan yang tidak sehat. Enzim antioksidan
dalam tubuh biasanya akan memerangi radikal bebas dalam jumlah normal. Jika
jumlah radikal bebas melebihi jumlah yang dapat ditangani enzim tubuh, zat-zat
antioksidan dari luar seperti, vitamin A, C, dan E akan turun tangan.
Antioksidan mencegah pembentukan lebih lanjut radikal bebas dengan memberikan
elektron untuk menstabilisasi radikal bebas.Antioksidan yang paling efeksif
terdapat dalam makanan utuh dan alami. Untuk memastikan asupan antioksidan
dalam jumlah cukup, konsumsilah sedikitnya lima porsi buah dan sayur tiap
harinya. Sayangnya, mengingat tingginya jumlah toksin dan polutan yang telah
mencemari lingkungan kita, Anda tidak selalu dapat mengandalkan perlindungan
dari makanan saja. Mengkonsumsi suplemen vitamin dan mineral
memegang peran penting dalam membantu tubuh menghancurkan dan mengeluarkan
unsur-unsur kimia beracun dari dalam tubuh.
Andrew
Weil, MD menganjurkan komposisi dan jumlah berikut:
Pagi hari : 1000-2000 mg
Vitamin C dan 25000 beta karotin alami
Siang hari : 400-600 IU vitamin E alami dan 200-300 mcgr
Selenium
Malam hari : 1000-2000 mg
vitamin C
Sebelum tidur : 1000-2000
mg Vitamin C
· Olahraga, pijat dan
perawatan kulit dan lain-lain Metode Detoks
Aktivitas fisik secara reguler akan membantu pengeluaran toksin
melalui keringat. Olahraga, selain memacu tubuh untuk berkeringat, juga
meningkatkan sirkulasi darah dan menstimulir sistem limpa. Olahraga juga
bermanfaat untuk menurunkan tingkat stres dan depresi, menstabilkan emosi kita.
Pijat meningkatkan
sirkulasi dari dan menuju jaringan tubuh dan membantu Anda menjadi relaks dan
melepaskan stres. Menyikat kulit dalam keadaan kering sebelum mandi membantu
membersihkan toksin dari pori-pori, dan juga merupakan stimulasi yang baik
untuk sistem limpa dan sirkulasi. Cara ini juga melepaskan sel-sel kulit mati
yang membuat kulit kelihatan kusam.
Sauna juga merupakan metode
detoks yang efektif. Sauna membantu proses penyembuhan, menghilangkan demam,
menimbulkan keringat. Cara pemansan tubuh seperti sauna meningkatkan
metabolisme, dan aktivitas organ-organ vital dan kelenjar-kelenjar tubuh,
mengoptimalkan proses detoks.
Pentingnya berpuasa
Mengkonsumsi
makanan berat dan berlemak memerlukan banyak energi untuk proses pencernaan dan
pembuangan, itulah sebabnya banyak dari kita merasa lelah dan mengantuk setelah
makan.
Para
ahli detoksifikasi berpendapat bahwa berpuasa dengan jus adalah cara terbaik
dan teraman untuk detoks. Cara ini memberikan asupan nutrisi penting dalam
jumlah cukup tanpa memberikan beban pada sistem pencernaan tubuh.
Dr.
Haas menganjurkan berpuasa dengan jus dalam jangka pendek (2-3 hari), dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
· Sedikitnya tiga hari
sebelum memulai puasa, makanlah hanya makanan bergizi yang mudah dicerna.
Hindari alkohol, kafein, dan gula
.
· Minumlah cairan dalam
jumlah banyak untuk membersihkan sistem tubuh anda, 10-15 gelas air putih dan
jus buah-buahan serta jus sayur-sayuran tiap harinya.
· Anda tidak perlu
mengkonsumsi suplemen vitamin ataupun mineral pada saat berpuasa.
Pada saat tubuh anda mulai
mengeluarkan racun-racun dalam tubuh, Anda akan merasa pusing, lelah, dan
pening, tergantung dari jumlah racun yang terdapat dalam tubuh anda. Beberapa
orang tidak merasakan apa-apa.
· Anda akan merasa lapar,
jadi cobalah untuk tidak memikirkannya. Lakukan aktivitas lain, seperti
berjalan-jalan, tidur, membaca buku, menulis diary, dll, untuk mengalihkan
perhatian anda dari rasa lapar.
· Menggunakan laksatif
alami seperti lidah buaya, atau serbuk Psyllium pada saat berpuasa membantu
proses eliminasi racun-racun dari dalam tubuh secara lebih efektif.
Akhiri masa berpuasa anda
secara perlahan. Pada hari pertama, makanlah hanya sayuran rebus.Pada hari
kedua, anda boleh makan nasi merah. Anda akan merasa sangat lapar, tapi
berhati-hatilah untuk tidak makan terlalu banyak.
· Biasanya, pada hari
ketiga Anda menyelesaikan puasa, Anda akan merasa lebih ringan, bersih, dan
segar-bernergi.
Proses detoksifikasi yang
termudah dapat dimulai dengan gaya makan sehat yang banyak mengkonsumsi buah2an
dan sayu2an, serta olahraga secara teratur.
8
tips harian detoks berikut dapat membantu Anda mengeluarkan zat-zat sampah dan
mengurangi akumulasi racun dalam tubuh:
1.
Konsumsi cairan dalam jumlah yang banyak (jus buah, sup, dsb)
2.Mulailah
membiasakan diri makan berbagai macam buah dan sayur
3.Kunyahlah
makanan dengan seksama
4.Minum
air putih sedikitnya 8 gelas sehari
5.Mengkonsumsi
vitamin (terutama antioksidan)
6.Mengkonsumsi
serat dalam jumlah cukup
7.Berolahraga
sedikitnya tiga kali seminggu
8.
Bagian penting dari proses detoks adalah berusaha untuk hidup santai dan menjauhi
stres. (Tarmizi, B.Sc, S.Pd/Universitas Negeri Padang)